Strategi
Menurut artikel Chandler Strategi dapat didefinisikan sebagai dasar
penentuan tujuan jangka panjang suatu perusahaan, dan pengadopsian tindakan dan
pengalokasian sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan tujuan organisasi.
Contohnya
seperti pengambilan keputusan untuk memperluas volume aktifitas, untuk membuka
cabang baru atau kantor baru, atau untuk bergerak kedalam sebuah fungsi ekonomi
baru atau untuk menjadi diversifikasi diantara banyaknya keterlibatan bisnis dan
mendefinisikan tujuan dasar.
Modus Perencanaan
Pandangan pertama dapat disebut dengan modus perencanaan. Modus
perencanaan menjelaskan dan melihat bahwa strategi sebagai rencana dan
seperangkat panduan sistematis yang dikembangkan. Manajer mengidentifikasi
kemana mereka akan bertujuan, yang kemudian mereka akan mengembangkan sebuah
rencana sistematis dan terstruktur untuk mencapai tujuan.Strategi ini memainkan
peran yang signifikan, banyak yang menganggap bahwa modus perencanaan sebagai
bentuk ideal tekad strategi dan sampai baru-baru ini didominasi sudut pandang
teori organisasi. Modus perencanaan pada saat ini masih banyak dipraktekkan,
atau digunakan oleh beberapa perusahaan. Semua perusahaan besar memiliki
rencana strategi, yang menetapkan apa yang ingin dicapai oleh perusahaan, dan
bagaimana perusahaan agar dapat mencapai tujuannya. Lingkungan bisnis tidak
akan pernah stabil, kompetitor yang sulit ditebak gerak-geriknya dan perjalanan
strategi yang tidak lepas dari faktor keberuntungan.
Modus Evolusioner
Perspektif yang mengakui proses kompleks yang terlibat dalam pembentukan
strategi adalah apa yang kita sebut modus evolusioner. Modus Evolusioner adalah
modus yang memandang bahwa strategi keputusan penting yang mengalir dalam arti
lain berkembang dari waktu-waktu. Modus ini tidak memandang strategi sebagai
rencana yang sudah sistematis. Strategi dari beberapa perusahaan besar
menggunakan modus evolusioner, ini dapat terjadi karena terbukanya
kesempatan-kesempatan yang tidak diharapkan, berubahnya persepsi dan pandangan
dari direktur dan manajemen senior atau tindakan kompetitor yang tidak dapat
diantisipasi.
Tingkat Strategi
Perusahaan yang bergerak dalam beberapa bidang bisnis, perlu
mengembangkan strategi berbeda untuk beberapa tingkat aktifitas. Maka karena
itu sangatlah penting untuk membedakan antara strategi tingkat perusahaan dan
strategi tingkat bisnis.
Corporate Level Strategy (Startegi
tingkat perusahaan)
Apabila sebuah perusahaan bergerak dalam satu atau lebih lini bisnis , maka
perusahaan tersebut akan membutuhkan Strategi Tingkat Perusahaan. Strategi ini
menjelaskan bagaimana cara menjawab pertanyaan “dalam tipe bisnis apa kita
harus berada?“. Strategi tingkat perusahaan berupaya untuk mendefinisikan sifat
dan lingkungan bisnis, dalam sifat bisnis mana perusahaan akan beroperasi.
Business Level Strategy (Strategi
Tingkat Bisnis)
Strategi tingkat bisnis disini berpacu untuk menjawab pertanyaan
“bagaimana kita harus berkompetisi dalam setiap bisnis kita?”.Untuk sebuah
organisasi kecil yang hanya bergerak dalam bidang satu lini bisnis kecil , atau
perusahaan besar yang telah menghindari diversifikasi, Strategi tingkat bisnis
ini sama saja seperti Strategi tingkat perusahaan. Melainkan dengan perusahaan
besar yang memiliki banyak bisnis dalam setiap divisinya akan memiliki
strateginya sendiri yang mendefinisikan produk atau jasa yang akan ditawarkan
oleh perusahaan tersebut. Maka Strategi Tingkat Bisnis mengacu kepada strategi
yang disesuaikan dengan unit bisnis dari organisasi.
Miles and Snow’s Four Strategic
Types
Raymond Miles dan Charles Snow mengklasifikasikan organisasi kedalam
empat tipe berdasarkan pada tingkat dimana mereka mengubah produk atau pasar.
Mereka menamakan tipe ini Defenders , Prospectors , Analysers , Reactors.
Defenders
Mengacu kepada stabilitas dengan memproduksi hanya sebuah produk yang
terbatas pada sebuah segmen yang kecil, dari beberapa segmen pasar yang ada.
Dalam lini pasar yang terbatas ini Defenders berjuang sekuat-kuatnya untuk
mencegah para competitor dari memasuki pasar mereka. Maka karena itu Defenders
disini adalah sebuah perusahaan yang yang strateginya adalah untuk memproduksi
dan menghasilkan sebuah produk yang terbatas dan diarahan pada segmen yang
sempit dari semua pasar potensial.
Prospectors
Prospector disini hampir kebalikanya dari defenders. Kekuatan dari
Prospector adalah berada dalam pencarian dan mengeksploitasi produk baru dan
peluang pasar. Maka karena itu Prospector disini adalah organisasi yang
strateginya adalah untuk mencari dan mengeksploitasi produk baru dan peluang
pasar. Dasar kesuksesan dari prospector disini tergantung dari pengembangan dan
mempertahankan kapasitas untuk mengsurvey kondisi lingkungan bisnis secara
luas, trend , dan peristiwa-peristiwa, dan kemudian membuat sebuah produk
berdasarkan pencarian tersebut.
Analysers
Adalah sebuh organisasi yang strateginya adalah untuk berpindah untuk
membuat produk baru atau pasar baru hanya apabila kelangsungan mereka dapat
dibuktikan oleh prospectors. Analysers bergerak dalam bidang imitasi, mereka
hanya mengambil ide sukses dari para prospectors , dan kemudian membuat salinan
produk para prospectors, dan kemudian menyebarluaskan produk mereka keseluruh
dunia.
Reactors
Yang tersisa dan menggambarkan sebuah organisasi yang mengikuti pola yang
tidak stabil dan tidak konsisten. Ketika salah satu dari tiga strategi lainnya
bekerja secara tidak benar Secara umum tanggapan reaktor tidak dapat
diprediksi, berkinerja buruk dan sebagai hasilnya enggan untuk melibatkan diri
secara agresif untuk strategi tertentu di masa depan.
Elemen kunci dari teori struktur Startegi Miles dan Snow disini adalah
penilaian manajemen terhadap lingkungan bisnis yang penuh dengan ketidakpastian
. Apabila manajemen memilih untuk memakai strategi defenders maka sebagai
contoh apabila lingkungan stabil tentu saja persepsi dari ketidakpastian
lingkungan dari beberapa manajer dapat bervariasi. Manajer di kedua organisasi
dapat menghadapi situasi yang sama namun melihat dengan cara yang berbeda.
Porters Competitives Strategies
Michael Porters dari Harvard School of Business adalah salah satu
pemimpin dalam studi strategi bisnis. Dia percaya bahwa tidak ada perusahaan
yang dapat sukses dengan diatas tingkat rata-rata dengan memenuhi semua
kebutuhan-kebutuhan orang. Manajer harus memiliki strategi agar dapat
memberikan organisasi keuntungan kompetitif. Manajemen dapat memilih salah satu
dari strategi, baik itu Cost Leadership(kepemimpinan harga) , diferensiasi dan
fokus. Pilihan yang dipilih manajemen tergantung dari kekuatan organisasi dan
kelemahan competitor. Pilihan yang dipilih haruslah tepat dan sesuai dengan
kekuatan manajemen itu sendiri dan organisasinya. Manajemen harus menghindari
sebuah posisi yang membahayakan , manajemen lebih baik memposisikan organisasinya
dan bisnisnya pada situasi dan kondisi bisnis yang sesuai dengan kekuatannya.
Cost Leadership Strategy (Strategi
Kepemimpinan harga)
Strategi kepemimpinan harga dapat diadopsi apabila organisasi menetapkan
untuk menjadi produsen dengan harga jual yang rendah. Apabila ingin sukses
dengan strategi ini organisasi diperlukan untuk menjadi pemimpin harga dan
tidak hanya menjadi salah satu pesaing dalam posisi tersebut. Produk dan barang
atau jasa yang ditawarkan harus dapat dikomparasikan dengan apa yang ditawarkan
juga oleh pesaing , atau paling tidak , dapat diterima oleh para pembeli.
Differentiation Strategy (Strategi
Diferensiasi)
Adalah salah satu strategi dimana perusahaan yang menargetkan untuk
mendapatkan posisi unik didalam sebuah industry dengan cara-cara yang dinilai
secara luas oleh pembeli. Mungkin menekankan pada kualitas tinggi , jasa yang
tidak biasa, design yang inovatif, kapasitas teknologi yang tidak biasa , dan
nama merek yang positif dimata masyarakat. Kuncinya dalam strategi ini adalah atribut
yang dipilih harus berbeda dengan apa yang ditawarkan oleh pesaing lainya. Dan
cukup signifikan perbedaanya untuk membenarkan harga tinggi yang melebihi biaya
produk2 lainnya.
Focus Strategy (Strategi Fokus)
Bertujuan pada keunggulan biaya atau keunggulan diferensiasi dalam segmen
yang sempit. Dimana manajemen akan memilih sebuah segmen pasar atau beberapa
grup segmen didalam industri sebagai contoh variasi produk , tipe pembeli
terakhir , jalur distribusi, dan lokasi geografikal pembeli. Tujuan dari strategi
ini adalah untuk mengeksploitasi sebuah segmen pasar yang sempit.
Stuck in the Middle
Organisasi yang tidak dapat meraih keuntungan kompetitif melalui satu
atau lebih strategi. Organisasi-organisasi yang sulit mendapatkan kesuksesan
jangka panjang.
Strategi dan Globalisasi
Apa yang membuat organisasi dan perusahaan-perusahaan tertantang untuk
bergerak dengan cepat keluar negeri dan beroperasi secara internasional, untuk
beberapa prusahaan memasuki pasar lintas negara memperkenalkan kepada
perusahaan sebuah kompleksitas yang baru kepada operasi mereka. Beroperasi pada
negara yang berbeda tentu membutuhkan beberapa regulasi baru dan peraturan baru
dan beberapa factor lain yang baru , yang diantaranya adalah citra rasa atau
selera, cara berpakaian, praktek kerja , dan legalitas yang berbeda ,seperti
halnya dengan struktur industry , dan kesulitan teknologi.
Dua peneliti Barlett
dan Goshal menetapkan sebuah teori yang berubungan dengan startegi global dan
struktur. Mereka menyatakan bahwa strategi diadopsi dan digunakan pada saat
memasuki pasar global tergantung dari interaksi dari tekanan biaya yang
ditemukan pada pasar dan tekanan dari pertanggungjawaban lokal.
Strategi Internasional
Strategi yang membutuhkan perusahaan untuk mentransfer ketrampilan dan pengetahuan
akan produk ke pasar luar negeri. Beberapa penyesuaian dilakukan di pasar
negara asal, penelitian dan perkembangan tersentral di pasar negara asal, namun
proses manufaktur, distribusi , dan pemasaran dilakukan secara local.
Bagaimanapun juga kantor pusat tetap menjaga dengan pengelolaan ketat.
Multidomestic Strategy (strategi
multidomestic)
Strategi ini bertujuan untuk mencapai tanggapan lokal yang maksimum
dengan produk-produk yang telah disesuaikan dengan kondisi lokal.
Global
Strategy (strategi global)
Strategi ini diadopsikan ketika sebuah produk dapat dijual di beberapa
pasar dengan perubahan yang sangat sedikit. Perusahaan yang menggunakan
strategi ini bekerja keras dalam menurunkan biaya dengan aktivitas dimana yang
paling menguntungkan. Maka strategi ini dapat disebut dengan strategi
menurunkan biaya dengan menjual produk biasa keseluruh dunia atau berbasis
global.
Transnational Strategy
Strategi transnasional adalah strategi yang sangat jarang digunakan.
Strategi Transnasional berusaha untuk meraih dan mencapai tanggapan maksimum
pada saat mencapai skala ekonomi dunia.
Barlett dan Goshal menyatakan beberapa dari startegi ini membutuhkan
beberapa struktur organisasi, mereka menyatakan strategi ini berdasarkan
penelitian yang luas , setelah melaksanakan beebrapa studi yang luas diseluruh
dunia, dan melibatkan beberapa perusahaan yang tersebar antar benua , meraka
dapat menentukan bahwa kegagalan dapat terjadi bukan karena majunya teknologi
atau kecanggihan teknologi dan produk yang kurang dapat diterima di masyarakat,
melainkan kegagalan tersebut timbul dari faktor kapabilitas organisasi. Karena
kapasitas organisasi sangat menentukan bagaimana organisasi tersebut dapat
beroperasi dengan baik atau sebaliknya.
Industri dan Hubungan Struktur
Berhubungan erat dengan dampak strategi dalam struktur organisasi. Dalam
menentukan strukturnya, ada yang membedakan karakterisitk dari industri dengan
strategi mana yang akan mereka pilih. Mungkin strategi semata-mata merupakan
langkah penengah antara karakteristik unik industri dimana organisasi
beroperasi dan menerapkan struktur untuk mencapai kesejajaran. Industri berbeda
dalam hal pertumbuhan kemungkinan , baik itu kendala regulasi , batasan untuk
masuk , persyaratan modal , dan beberapa faktor lainnya. Sekedar mengetahui
bahwa industri yang bergerak dalam beberapa bidang memiliki beberapa strategi
yang berbeda juga. Untuk mengilustrasikan bagaimana industri dapat mempengaruhi
struktur, kita dapat mengambil dua variable yang dapat dibedakan dengan kategori
industrinya, baik itu persyaratan modal yang tinggi dan tingkat inovasi produk.
Pada bagan A , industri memiliki tingkat tinggi dalam kedua variable yakni
sebagai contoh (perusahaan kedirgantaraan dan perusahaan telekomunikasi) ,
sedangkan pada bagan tipe C, industri memiliki persyaratan modal yang tinggi
dan inovasi produk yang rendah. Persayaratan modal yang tinggi cenderung
diaplikasikan pada perusahaan berskala besar dan jumlah pesaing yang terbatas.
Perusahaan dalam tipe A dan tipe C akan sangat terstruktur. Industri pada bagan
B dan D memiliki persyaratan modal yang rendah dan cenderung terdiri dari
beberapa jumlah perusahaan kecil. Akan tetapi perusahaan pada bagan tipe D
memiliki beberapa perbedaan ,yang biasanya terdiri dari beberapa pembagian kerja
dan lebih formal daripada tipe B, karena inovasi produk yang rendah membutuhkan
standarisasi yang lebih tinggi.
Dua variable analisis Industri
A Contoh Perusahaan
:
- Perusahaan Penerbangan /Kedirgantaraan
- Perusahaan Telekomunikasi B Contoh
Perusahaan :
- Perusahaan Software Komputer
- Penerbit Majalah
C Contoh
Perusahaan :
- Perusahaan Logam dan pertambangan
- Pembuatan Alat D Contoh
Perusahaan :
- Pengecer Alat-alat bangunan
- Perusahaan Sepeda
Kekuatan Strategi Kombinasi
Jaringan Industri
Setelah berkonsentrasi kepada strategi dan tanggapan atau peran struktur
pada organisasi. Industri dapat bekerja dengan industri lainnya dalam membuat
suatu produk masiv atau besar, contoh dari perusahaan tersebut adalah dapat
diambil dari perusahaan mobil Ford ,General Motor ,dan Toyota. Sebagai contoh
apabila Toyota akan membuat suatu mobil balap, mobil tentunya terdiri dari
beberapa komponen penting, baik mesin, rem, body, ban, velg, interior dan Jok.
Dan contohnya pada produk kaki-kaki mobil tersebut terdapat ban, per, velg dan
sistem rem. Mereka Toyota memberikan keleluasaan pada perusahaan yang
memproduksi khusus kaki-kaki mobil balap, misalnya Brembo yang bergerak dalam
bidang rem mobil , Bridgestone dan Dunlop yang bergerak dalam bidang ban mobil,
dan MacPherson pada per dan shock absorber, dan SSR ,Volk Racing, Falken, Rays
pada velg mobilnya. Dan kemudian jadilah sebuh produk koperatif yang terdiri
dari keterlibatan perusahaan lain.
Tipe ini dapat disebut dengan tipe clusters, dan biasanya ter-koordinasi
dengan tekanan pasar. Jaringan dalam cluster ini tidak memiliki hubungan
membership atau asosiasi , namun hubungan ini memang benar-benar ada dan dapat
dikatakan legal. Setiap bagian saling bertukar informasi , satu sama lain
saling bertukar ide dan ide-ide sumber daya, bahkan kadang-kadang bersifat
personal.
Strategi lainnya adalah Strategi Aliansi ,
strategi yang terbentuk dari gabungan para atau antar tim manajemen yang
terdiri dari dua atau lebih perusahaan , yang ber ko-operasi dan berusaha
mendistribusikan keahlian khusus mereka masing-masing dan pada saat itu juga
mempertahankan ketergantungan mereka satu sama lain. Strategi ini dapat
terwujud dalam industri, desain konstruksi mesin dan desain sebuah konsep
produk baru . Hubungan relationship antara Strategi aliansi ini merupakan
partner dan seringkali terbentuk dengan perjanjian kontrak dan dapat juga
dengan surat persetujuan antar pihak-pihak yang terlibat, walaupun terjadi
tingkat kepercayaan yang tinggi diantara para pelaku atau perusahaan yang
menggunakan strategi ini